Jumat, 20 Mei 2011

PUISI LIYA

Guruku
Jasamu kan s`lalu ku kenang
Walaupun kau jauh dari pandangan 
Nasihatmu kan s`lalu kulaksanakan 
Dan takkan pernah kulupakan 
Kini... 
Ku harus berpisah darimu
Jauh dari hadapanmu 
Dan meninggalkan
Sejuta kenangan saat itu

Tapi...
Kau s`lalu ku kenang
Jasa-jasamu takkan hilang
Meski diterpa angin kencang 

Guruku... 
Hangatnya saat itu
Kan s`lalu ada dihatiku
Dan s`lalu kujaga 
Hingga akhir hayatku

Kau bagaikan cahaya pelita
Disaat gelapnya dunia
Kau penerang masa depan
Untukku ke depan 
By : Liya


Tips Merawat Wajah

Manfaat  menggunakan Masker Wajah dengan Bahan Alami :
  • Wajah akan terlihat lebih segar, kencang dan lembut.
  • Dengan bahan yang alami, efek samping yang dihasilkan seperti iritasi hampir tidak ada kecuali ada beberapa jenis kulit yang sangat sensitif.
  • Dengaan penggunaan masker, mampu mengangkat pori – pori yang tersumbat oleh kotoran maupun debu serta komestik di wajah.
Buah – buahan merupakan bahan alami yang digunakan sebagai masker wajah seperti anggur, pisang, lemon, strawbery, tomat,almond dan alpukat.
Kelebihan dari masker ini :
  • Bahan yg mudah dicari, maka masker ini bisa di buat sendiri dirumah.
  • Dapat menentukan sendiri jenis buah yang hendak di pake sebagai masker.
Pembuatannya gampang,Kok,,,,,  Lihat Nichhh !!!!
  • Tumbuklah buah yang hendak dipake
  • Tambahkan yogurt bilamana terlalu kental
  • Tambah buahnya bilamana terlalu encer
  • Jangan sampai kena mata deh ketika mengoles dibagian wajah dan leher.
  • Serta pemakaian masker wajah adalah sekali dalam seminggu.

SELAMAT MENCOBA YA!  GOOD LUCK

Kamis, 19 Mei 2011

TENTANG MAULANA HASANUDDIN


Beliau lahir di Cirebon pada tahun pada tahun 1479. Beliau adalah anak kedua dari perkawinan antara Syarief Hidayatullah(Sunan Gunung Jati) dengan Nyi Kawung Putri Ki gendeng Aten. Kemudian Pada tahun 1526 Pangerang Hasanudin menikah dengan putri mahkota Sutan Trenggana (Nyi Ratu Kirana) Setelah menikah beliau di nobatkan menjadi Sultan pertama oleh Sultan trenggana (Demak III) Pada tahun 1552 setelah beliau berusia 73 tahun. Pada tahun 1570 beliau wafat di Banten dan jemazahnya dimakamkan di samping Masjid Banten dalam usia 91 tahun (1479-1570)
SISLISAH WALIYULLAH PANGERAN
JAGA LAUTAN PULAU CANGKIR
  1. MAULANA HASANUDDIN DENGAN NYAI AYU KIRANA, MEMPUNYAI 3 ANAK, YAITU :
  • RATU FATIMAH
  • PANGERAN YUSUF
  • PANGERAN ARIA JEPARA

B. MAULANA HASANUDDIN DENGAN RAJA INDRA PUTRA, MEMPUNYAI
1 ANAK, YAITU :
  1. PANGERAN SABRANG WETAN
C.MAULANA HASANUDDIN DENGAN PUTRI DEMAK, MEMPUNYAI 4 ANAK, YAITU :
  • 1. PANGERAN SUNI RARAS (TANARA)
  • 2. PANGERAN PAJAJARAN
  • 3. PANGERANG PRINGGALAYA
  • 4. RATU AYU KAMUDARAGE

D. MAULANA HASANUDDIN DENGAN SELIR, MEMPUNYAI 8 ANAK, YAITU:
1. PANGERAN JAGA LAUTANPULAU CANGKIR KRONJO
  • 2. RATU KEBEN
  • 3. RATU TERPENTER
  • 4. RATU WETAN
  • 5. RATU BIRU
  • 6. RATU AYU ARSENENGAH
  • 7. PANGERAN PAJAJARAN WADHO
  • 8. TUMENGGUNG WALATIKTA
  •  

tentang Sunan Gunung Jati


Sunan Gunung Jati, Pendiri Kesultanan Banten 

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, lahir sekitar 1450 M, namun ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada sekitar 1448 M. Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari kelompok ulama besar di Jawa bernama walisongo.

Sunan Gunungjati wafat pada tahun 1568, dalam usia 120 tahun. Bersama ibunya, dan pangeran Carkrabuasa beliau dimakamkan di gunung Sembung
Memasuki usia dewasa sekitar di antara tahun 1470-1480, beliau menikahi adik dari Bupati Banten ketika itu bernama Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini beliau mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Maulana Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten I.

Orang tua

Ayah

Sunan Gunung Jati bernama Syarif Hidayatullah, lahir sekitar tahun 1450. Ayah beliau adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar. Jamaluddin Akbar adalah seorang Muballigh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sangat dikenal sebagai Syekh Maulana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Maulana Akbar adalah putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh Muhammad Shahib Mirbath, ulama besar di Hadramaut, Yaman yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah melalui cucu beliau Imam Husain.

Ibunda

Ibunda Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang (Syarifah Muda’im) yaitu putri dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang, dan merupakan adik dari Kian Santang atau Pangeran Walangsungsang yang bergelar Cakrabuwana / Cakrabumi atau Mbah Kuwu Cirebon Girang yang berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, seorang Muballigh asal Baghdad bernama asli Idhafi Mahdi bin Ahmad.
Makam Nyai Rara Santang bisa kita temui di dalam komplek KLENTENG di Pasar Bogor, di sebelah Kebun Raya Bogor.